Welcome

Let's Imagine With Me (Chery_Moon / e.k.Rahadian)

You Can View All Of Your Life

Istana Cerpen

cerpen kompas

Intip Aku. Aku Mengintipmu

Rabu, 08 Desember 2010

            Seperti biasa angkot langganan sudah ngetem di depan rumah.
“Non di anter sampe depan sekolah atau di perempatan depan aja?”
            “prempatan depan aja pak. Makasih ya paak”
            “iya Non… ati-ati”
Ku langkahkan kakiku di jalanan ini. Seperti biasa, berjalan kaki adalah hal paling menyenangkan bagiku. Hingga aku sampai pada sebuah rumah minimalis dengan pagar cat hitam yang simple. Rumah yang selalu membuatku untuk berhenti di ujung pagar dan melongok sedikit mengintip dari celah-celah nya. Memperhatikan kegiatan seseorang yang sedang asyik dengan hidup dan kesehariannya.


            Menyenangkan sekali, pikirku. Kegiatan pagi yang tak sengaja sudah menjadi sebuah kebiasaan. Sepertinya ia 2 tahun di atasku. Cowok santai yang gemar memanjakan telinganya dengan instrument-instrument Keniji  sama sepertiku. Tak ayal kalau setiap hari ku belokkan pandanganku pada sebuah jendela kaca di pojok rumah mininalis itu dan meluangkan beberapa menit waktuku sebelum bel masuk sekolah untuk ikut serta menikmati instrument penyejuk hati.
            Jujur saja aku menyukai aktifitas dan kehidupannya di kamar yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil itu.
            Aku hafal. Sekitar pkl 06.42 ia mulai memakai dasi dan sedikit tergesa memasukkan buku ke dalam tas punggungnya. Masih tetap asyik dengan alunan seksofon  dari tape atau computer. Entahlah.

            Baru saja ku intip arlogiku, pkl 06.47 di Sabtu pagi. Ketika aku hampir membelokkan mataku. Tiba-tiba
            “hari ini gue pindah”
            “ha??? :o” aku terbengong. Seorang yang ku lihat setiap pagi yang sibuk di dalam kamar itu kini berdiri tepat di hadapanku.
            “ini buat loe”
            “Keniji ?” jawabku lirih
            “iya, loe suka kan. Gue rasa itu alasan loe ?”
            “Ta tapii …”
            “Gue Ares. Loe??”
            “Ka Kara”
            “bagus ?. Di dalamnya ada sesuatu buat loe. Wajib loe buka kalo udah sampai rumah nanti” aku masih saja terbengong.
            “ini! Waktu itu loe sempat jatuhin beberapa lembar halaman novel yang loe bawa jadi gue pungut dan gue simpan barang kali loe masih memperdulikannya ?. Ambillah!”
            “ha?? :o”
            “^_^ jangan heran begitu. Gue tau kegiatan loe setiap pagi di pojok situ. Hahaha. Maaf  tapi gue harus pindah. Cepat berangkat nanti telat. Jangan lupa di buka”

***
            “Kara pulang”
            “kok cepet sayang?”
            “iya Ma” sedikit berteriak agar suaranya sampai ke telinga mama yang berada nun jauh di dapur.
            Langsung menuju kamar dan segera ku buka titipan dari seseorang yang namanya terngiang-ngiang sejak tadi di telingaku, Ares. ^_^

Memo?
Atau surat? aku terheran.

06.40
Rabu, 01 Desember 2010
            Lagi-lagi aku melihatmu sedang mengintip pagar rumahku menembuskan pandangan ke dalam kamarku ?. Apa yang sedang kamu lakukan?

06.50
Kamis, 02 Desember 2010
            Ehmm … aku sedikit menunggu kedatanganmu mengintip rumahku. Hahaha. Lucu tidak. Ku lihat kamu pakai seragam pramuka. Kemarin kehujanan ya. Tunggu! Kamu menjatuhkan sesuatu

06.48
Jumat, 03 Desember 2010
            Apa yang kamu bawa didalam tas sekolahmu itu? Kenapa penampilanmu simple banget. Sama sekali tidak ada tampang keberatan dengan tas samping yang kamu bawa.

06.47
Sabtu, 04 Desember 2010
            Hahaha. Apakah lucu aku memperhatikan orang yang sedang memperhatikan keseharianku di dalam kamar?
            Apakah lucu aku suka oleh tingkah lakumu? Mengintip kamar cowok yang tidak kamu kenal sama sekali. Kamu g sadar ya kalo aku jg memperhatikanmu karena memang aktifitasmu itu memang sangat jelas terlihat dari kamarku. Hahaha. Aku terkejut saat melihatmu. Aku terkesan jg oleh kebiasaan unikmu.
            Andai saja aktifitas ini dapat terjadi terus menerus setiap hari, mungkin sampai kamu lulus. Haha. Aku ingin sll merasakan setiap pagi kamu mengintaiku. Rasanya asyik. Dapatkah kamu melakukannya lagi ketika aku menjemputmu nanti setelah aku kembali ke kota ini.
            Jujur saja. Aku menyukaimu. Aku ingin kamu menungguku hingga hari aku kembali. Hal pertama, aku sll mendambakan mengetahui siapa namamu.
            Hai gadis mungil. Tetaplah mengagumiku ya… karena aku terlanjur menitipkan sebagian hatiku bersamamu. Hehehe. harus jawab ‘mau’ karena Cuma ada pilihan ‘iya’ atau ‘mau’ aja. Terlihat dari rautmu sepertinya kamu rada galak ya… lebih cuek dari apa yang kamu predikatkan padaku. Dan yang sangat jelas adalah kamu suka bercanda. Rasanya aku begitu mengenalmu. I promise, aku bakal kembali ke kota kita dan menjemputmu.
            Temukan selembar kertas biru. Disitu tertulis alamat baruku lengkap. Email. Facebook dan beberapa data lengkap agar aku, kamu atau kita dapat mudah berkomunikasi. Mungkin menurutmu aku terlalu berfikir dewasa. Tapi memang aku berfikir kamu adalah masa depanku. Segera telpon atau sms ke nomor ponselku. Aku menunggu reaksimu. Semoga aku diterima dengan penuh tulus ikhlas.
            Aku tegaskan. Aku ini cowok baik2, dari keluarga baik2 dan banyak orang mengolok2 kalo aku ini pintar. Hehee. Aku sendiri g ngerti itu ejekan atau pujian.
            Yang pasti aku menyukaimu apa adanya. Kamu yang unik, kamu yang simple, kamu yang mungkin belum genap tujuhbelas tahun, kamu yang punya kebiasaan aneh dan kamu yang terlihat sedikit cuek juga konyol.

            Belum apa2 aku udah ngoceh sepanjang ini.
Aku harap kamu segera menghubungiku. Karena kamu akan selalu muncul di beribu mimpi2ku sekarang dan nanti jadi pastinya aku g akan sanggup kalo g teringat tentangmu.

Aku menunggu
Ares
***
Setelah beberapa lama berfikir. Berjam-jam. Hingga hampir berhari-hari.

From   : 08983595554
Kara

Yang pasti, aku juga sudah terlanjur tersihir olehmu. Hahaha …
Berawal dari rumah minimalis, pagar bercat hitam, jendela kaca di sudut rumah, instrument Keniji, senyum tipis dari sorotan mata yang tenang, badan tegap dan jangkung yang udah kayak atlet basket, pembawaan diri yang santai dan keberanian yang ia ciptakan juga sifat sok taunya tentang usia ku yang memang belum genap 17 tahun. Itu indah.

From   : Ares
Apa aku harus bersikap norak ?? J

From   : lovely Kara
Bakal gue tonjok
Apa? Ares telpon?
“Tonjok aja”
“asal loe g nyerang balik aja. Bisa langsung terkapar gue kalo badan segede dan sejangkung loe nabok gue” Ares tertawa geli dari negeri nun jauh disana. Paris.
            “Kara”
“iya…”
            “untung loe g nyuruh gue buat nunggu sampe bertahun2”
“apa waktu yang hampir berhari2 itu kurang lama?”
            “eh… ya kagak Ra. Bener kan. Ternyata Kara itu jutek abis”
“apa mau gue panggilin tetangga gue yang orangnya lembut banget. Saking lembutnya sampe ngobrol aja pake ng-load speaker”
            “yeee. Ogah amat. Bisa budeg gue ntar”
“kenal Amat juga?” sok kaget
            “amat siapa Ra” dahinya mengernyit sampe keriting
“itu tuh… tukang bakso yang sering lewat depan rumah. Haha” Ares begitu geli mendengarnya. Ingin sekali rasanya memeluk Kara erat2 dan g akan di lepas.
            “Boleh norak g nih”
“ogaaaah. Awas ya…. Gue cubit sampe biru lho ntar”
            “Honeyku….” Merayu dengan nada senyum
“idiiih… gilaaa”
            “bebh” ?
“hwaaaaaa tiiidaaaaaak. Geli gue”
“hahahahahahhaa. Cintaku… cintaku”

4 komentar:

Chonk si'tutupbotol mengatakan...

Jiahahahahahakew lucu bnget,, tintaku emang jago heuheu

Rahadian E. Kusuma mengatakan...

appa.an loe ..
:/
haddeh

Chonk si'tutupbotol mengatakan...

Gpp weeee....

Rahadian E. Kusuma mengatakan...

hm

Posting Komentar

 

Lorem

Ipsum

poem (20) last (8) imagine (4) miss u (4) tentang hujan (4) Arum Manis (2) flsh back (2) hope (2) dulu (1) duluu sekali (1)

Dolor

poem (20) last (8) imagine (4) miss u (4) tentang hujan (4) Arum Manis (2) flsh back (2) hope (2)