Seperti biasa angkot langganan sudah ngetem di depan rumah.
“Non di anter sampe depan sekolah atau di perempatan depan aja?”
“prempatan depan aja pak. Makasih ya paak”
“iya Non… ati-ati”
Ku langkahkan kakiku di jalanan ini. Seperti biasa, berjalan kaki adalah hal paling menyenangkan bagiku. Hingga aku sampai pada sebuah rumah minimalis dengan pagar cat hitam yang simple. Rumah yang selalu membuatku untuk berhenti di ujung pagar dan melongok sedikit mengintip dari celah-celah nya. Memperhatikan kegiatan seseorang yang sedang asyik dengan hidup dan kesehariannya.