sepertinya aku berburuk sangka...
Kau sengaja MENYIKSAKU
atau aku yang tersiksa tanpamu ???
sayang kau tak dapat melihatku,
bagaimana aku menunggumu
bagaimana siksa ini
menusuk-nusuk hatiku
dengan rusukku sendiri
aku merindumu
Arum Manisku ...
Arum Manisku
Jumat, 29 Oktober 2010
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
11:14 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Arum Manis
2 Sisi Pribadiku (Bertabrakan)
Sabtu, 23 Oktober 2010
ingatkah aku yang selalu mencoba menjadi yg terkuat
selalu mencoba bertahan meski Tulang serasa telah semakin merapuh bagai terhempas Badai Matahari
ingatkah aku yang selalu mencoba menjadi yang Terhebat
saat ku dapati Diriku selalu Jatuh hingga Berdarah2 bagai Tubuh Keluh Memikul Bumi
selalu mencoba bertahan meski Tulang serasa telah semakin merapuh bagai terhempas Badai Matahari
ingatkah aku yang selalu mencoba menjadi yang Terhebat
saat ku dapati Diriku selalu Jatuh hingga Berdarah2 bagai Tubuh Keluh Memikul Bumi
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
6:23 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
hope
Lovely Good Bye
Pertemuan pertama,
"Eh pinjem ballpointnya dunk, oi dipanggil kok diem aja...! sekalian kertas juga"
"ye..ni minta pa ngerampok seh..?"
"nih... udah , thanks yachhh" ucap Chika setelah meminta..ups tepatnya merampok ballpoint dan buku adik kelasnya untuk mencatat nomor HP teman si adik kelas.
Siang itu tepatnya setelah jam pelajaran berakhir Chika tak sengaja berkenalan dengannya, sebenarnya dalam hati Chika tidak merasa apapun namun tidak begitu dengan Dani si adik kelas.
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
6:01 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
MAAF AKU TERLAMBAT
Yoga buru-buru membereskan buku-bukunya. Ia sudah janji pada pacarnya. Kalin, kan menjemputnya di sekolah. Mereka beda sekolah.
Kalin sudah menunggu di depan gerbang sekolah. Sudah lima belas menit sejak pukul satu ia menunggu. Jarak antara sekolahnya dengan sekolah Yoga tidak begitu jauh. Sepuluh menit sudah sampai, kalau tidak ada macet. Paling lama tiga puluh menit, sambil terjebak macet. Berkali-kali Kalin mengintip jam di ponselnya. Sudah jam dua kurang sepuluh menit.
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
5:43 AM
5
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
miss u
KETIKA HUJAN SORE ITU
Sore itu Chery pulang dari les Bahasa Korea nya dengan tubuh lesu. "Huh...Akhirnya sampe rumah juga" gumam Chery. Seharian tadi hujan terus. Chery malas pergi les karena dia harus membawa motor Vario milik Kak Gege, kakak sepupunya yang tinggal bersamanya. Belum lagi, harus sekalian mengantar Nano, adiknya yang les gitar. Kalau dia tidak les, Nano akan pergi ke rumah Sevi temannya untuk numpang ke tempat les. Chery lalu bersandar di kursi meja belajarnya sambil menghirup teh hangat yang sudah disiapkan Bi Imah, pembantunya. Sambil menghirup aroma teh melati itu, Chery mengingat-ingat kejadian tadi, waktu dia sedang berteduh di emperan ruko karena hujan deras mengguyur sangat lebat, dan jas hujannya bolong.
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
5:38 AM
9
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
tentang hujan
WOY! I love You Bro !
ivan memasuki ruang kelasnya dengan gontai. badannya penuh keringat, ia capek sekali setelah bermain basket di lapangan. ia melepas bajunya dan duduk di bangku kelas. segelas es teh tiba2 disodorkan padanya.
"nih Bro, biar adem" suara itu sangat dikenalnya. ivan menoleh dan mendapati sahabatnya Nino berdiri di dekatnya.
"makasih No, loe emang sahabat gue yang paling baik" kata ivan kemudian langsung menenggak habis es tehnya. nino tersenyum membuat wajahnya yang imut semakin manis. ia memperhatikan ivan yg meminum es teh dg seksama. ivan berwajah tampan dan terkesan gagah karena ia seorang atlet basket. nino memperhatikan tubuh ivan yg berotot dan berkeringat, membuatnya tiba2 merasakan sesuatu yg aneh.
"nih Bro, biar adem" suara itu sangat dikenalnya. ivan menoleh dan mendapati sahabatnya Nino berdiri di dekatnya.
"makasih No, loe emang sahabat gue yang paling baik" kata ivan kemudian langsung menenggak habis es tehnya. nino tersenyum membuat wajahnya yang imut semakin manis. ia memperhatikan ivan yg meminum es teh dg seksama. ivan berwajah tampan dan terkesan gagah karena ia seorang atlet basket. nino memperhatikan tubuh ivan yg berotot dan berkeringat, membuatnya tiba2 merasakan sesuatu yg aneh.
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
5:35 AM
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
imagine
BAGAIMANA BISA
Jumat, 22 Oktober 2010
jedug! jedug! jedug!
degup jantungnya sudah seperti derap genderang saja. padahal yang ia lakukan saat ini hanya lali lari dan lari. tak taulah sudah seberapa jauh ia berlaru. mungkin fikirannya hanya bisa memerintahnya untuk lari. bahkan ia tak menatap jalan dan arah tujuan. tak terlihat siapapun mengejarnya. tidak ada gerombolan orang yang meneriakinya 'maling', tak ada anjing peliharaan konglomerat kikir yang mengejar dan menggonggonginya. ia hanya terus berlari.
"berhenti... BERHENTI!!!!" tiba2 ia berteriak dengan nada kacau. ia tetap mendapati kakinya terus berlari tanpa henti, tak mau berhenti, tak dapat berhenti. ia melihat rasa takut yang memburunya. ketakutan tentang apa? pada siapa? lihatlah mukanya megitu semrawut hingga ia temukan sebuah sandaran.
degup jantungnya sudah seperti derap genderang saja. padahal yang ia lakukan saat ini hanya lali lari dan lari. tak taulah sudah seberapa jauh ia berlaru. mungkin fikirannya hanya bisa memerintahnya untuk lari. bahkan ia tak menatap jalan dan arah tujuan. tak terlihat siapapun mengejarnya. tidak ada gerombolan orang yang meneriakinya 'maling', tak ada anjing peliharaan konglomerat kikir yang mengejar dan menggonggonginya. ia hanya terus berlari.
"berhenti... BERHENTI!!!!" tiba2 ia berteriak dengan nada kacau. ia tetap mendapati kakinya terus berlari tanpa henti, tak mau berhenti, tak dapat berhenti. ia melihat rasa takut yang memburunya. ketakutan tentang apa? pada siapa? lihatlah mukanya megitu semrawut hingga ia temukan sebuah sandaran.
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
6:51 AM
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
flsh back
KALA SENJA ITU
aku menatapnya. memang pancaran sinarnya tak mengenai sudut manapun dari rumah atau kamarku, tapi aku dapat melihatnya dengan jelas dari tempat ini. kadang aku berharap sinarnya bisa sampai mengenai mukaku dan mengusapku lembut. aku selalu merasakan ia begitu lembut dan ramah. kami bagaikan telah berteman baik saja. karena sejak kala itu aku tak pernah melewatkannya saat turun dari atap dunia. aku selalu menelanjangi sinarnya hingga terpejam di peraduan. mungkin hanya sebentar saja, namun tak mengurangi sedikitpun keindahannya.
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
5:39 AM
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
last
Be With You
Kamis, 21 Oktober 2010
gemelitik bara api menemani kami malam ini, menghangatkan raga yang menggigil di selimuti dingin. Ku pandangi wajahnya yang lembut diantara lidah cahaya api unggun. mata bening dan lentiknya tak lepas memandangi api yang memakan kayu kering dengan rakusnya. Sesekali dia membelai rambutnya yang hitam panjang, bahkan angin pun tak bisa diam selalu nakal mengacak2 rambutnya.
"Ci, you are so sweet..." bisik hatiku. Dia terlihat tenang menikmati lamunannya sambil kadang mengarahkan kedua tangan halusnya pada bara api lalu mendekap kedua lututnya untuk mencegah kebekuan.
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
12:03 AM
4
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
last
Feel
Rabu, 20 Oktober 2010
jenuh
hidup
mati
semua
hilang
kosong
bagaimana
hidup
mati
semua
hilang
kosong
bagaimana
Diposting oleh
Rahadian E. Kusuma
di
11:19 PM
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
poem
Langganan:
Postingan (Atom)