Welcome

Let's Imagine With Me (Chery_Moon / e.k.Rahadian)

You Can View All Of Your Life

Istana Cerpen

cerpen kompas

KALA SENJA ITU

Jumat, 22 Oktober 2010

aku menatapnya. memang pancaran sinarnya tak mengenai sudut manapun dari rumah atau kamarku, tapi aku dapat melihatnya dengan jelas dari tempat ini. kadang aku berharap sinarnya bisa sampai mengenai mukaku dan mengusapku lembut. aku selalu merasakan ia begitu lembut dan ramah. kami bagaikan telah berteman baik saja. karena sejak kala itu aku tak pernah melewatkannya saat turun dari atap dunia. aku selalu menelanjangi sinarnya hingga terpejam di peraduan. mungkin hanya sebentar saja, namun tak mengurangi sedikitpun keindahannya.

kali ini aku menatapnya lagi, hari ini sinarnya terlalu merah tak seperti biasanya yang jingga merona. ya... ia sehati denganku. saat ini memang hatiku sedang panas dan mungkin jika terlihat wujudnya pasti akan semerah sinarnya sekarang ini. itupun tidak juga mengurangi keindahannya sedikitpun.

aku kembali terduduk di tempat ini. ya Tuhan... ia tak terlihat karena mendung yang menyelubunginya. bagaimana bisa, ia selalu merasakan apa yang aku rasakan. apa ia sudah terlalu akrab denganku hingga rasaku juga rasanya?

ya... hatiku sedang mendung seperti adanya ia yang redup. aku memikirkanmu. aku merindukanmu. aku mengharapkanmu. Bodoh!
aku mengharapkanmu yang telah pergi. Hahahaha...

"Bodohnya diriku ini" teringatkan tentang kala itu. kau beri senyum termanis. cuma satu didunia. yang kau ciptakan hanya untukku. ingin sekali aku menangis merindumu. tapi aku terlalu angkuh untuk itu. aku fikir, bagaimana bisa aku menangis disini sedang kau bahagia disana. seharusnya aku kembangkan senyum termanis juga untukmu saat rindu ini meraup ke permukaan. saat bumiku gelap pun aku belum mau berhenti merindumu.

kembali di tempat ini. kali ini ia lebih indah dari hatiku saat ini. sekarang aku mengingatmu dengan hati riang. riangku karena teringat satu senyummu lagi. bukan teringat akan pergimu. makin senja makin indah saja...

hari ini aku menangis, sayang...
kau tau. betapa sepinya sendiri seperti ini. mengingatmu setiap detik pun tak cukup mengurangi rinduku . semakin rindu. rindu yang menggerogoti ku. hatiku. hidupku. rindu yang menggangguku. rindu yang memburu derap jantungku. rindu yang menyesakkan nafasku. rindu yang membunuh separuh jiwaku. rindu yang membuatku tetap bertahan. rindu yang menggoreskan luka di senyumku. rindu yang percikkan asam di perihku. rindu yang hanya padamu... rindu yang hanya karenamu. rindu yang hanya tercipta untukmu. sinarnya! ia sendiri. tak ada awan yang berarak beriringan di sekelilingnya. tak ada mendung yang menyelubunginya . tak ada burung yang menari-nari di antaranya. ia sendiri layaknya aku yang juga sendiri dalam sepi.

apa aku akan terus begini...? aku tak tau.

baru saja aku menjengukmu.rasanya tubuh ini merinding akan belaian udara sekitar. ku pandanginya lagi di tempat ini, seperti kala itu. mengapa seperti ini! sinarnya begitu aneh. terasa hawa mistis darinya yang terasa sampai di batinku. mistis. ya... mungkin kau sedang berada disini, duduk menyandingku seperti biasa di kala itu. hanya saja kini kau tak ada. aku tak bisa menemukan senyummu.

hingga sampai di peraduannya rasa hadirmu pun hilang perlahan ikut bersama terpa angin yang sesekali menyentuh lengan dinginku.

terus saja ku ulangi. aku meringkuk di tempat ini seperti kala itu. aku sedang menunggu. menunggu apa? Hahaha, aku menunggumu. rasanya kau akan hadir hari ini. tapi tidak begitu adanya. aku tau kau ini terlalu angkuh padaku.

"hmmmm:)" lihatlah... hanya membatinmu saja senyumku dapat terkembang setipis itu berulang kali. garit sinarnya juga begitu istimewa hari ini. seperti kala itu. kala kau bersamaku. kala kita menyaksikannya dengan latar romantis. hanya kita berdua...

sekarang, Aaaarrrrgggghhh...
ada apa denganku. bodoh, bodoh, bodoh.
ketahuilah! aku kini adalah seorang pmeberontak jiwaku sendiri. siapa aku? dengan siapa aku?

kala hatiku senang, sinarnya yang teriakkan bahagiaku.kala aku sendiri, sinarnya yang menemaniku. kala datang sepiku sinarnya yang memburuku. kala aku tertawa sinarnya yang kembangkan senyumku. kala aku marah sinarnya yang ledakkan amarahku. kala aku merindumu, sinarnya yang memahamiku.

siapa itu? apa itu? itu hanya sebuah pantulan siluet senja saja. yang menjelaskan padaku bahwa aku hanya sepi sendiri. ku harap kau kan kembali kepadaku, itu bodoh namanya.

yang benar saja...
memang aku hanya sendiri. aku sendiri tanpamu'
gelegar halilintar begitulah tawaku. seiris bulan begitulah senyumku. badai hujan begitulah deras tangisku. gelap malam begitulah hatiku. binar garit merah di sorot senja secerah itulah bahagiaku karena mu, seistimewa itulah bahagiaku karena kita, seindah itulah bahagiaku karena senyummu. kala kita bersama. kala kau membunuhku dnegan senyummu. kala kau ku dekap erat. kala kau tak ucapkan sepatah katapun. kala kau pergi dariku. kala kau tak bersamaku. kala aku merindumu kala kita duduk bersama. kala kau meneriaki senja yang kian sirna. kala gelap datang. kala aku menangisimu. dikala itu.

kala senja itu

2 komentar:

Unknown mengatakan...

smoga senja itu bisa kmbli..
q hnya bsa mndo'akn saja..

Rahadian E. Kusuma mengatakan...

g setuju

Posting Komentar

 

Lorem

Ipsum

poem (20) last (8) imagine (4) miss u (4) tentang hujan (4) Arum Manis (2) flsh back (2) hope (2) dulu (1) duluu sekali (1)

Dolor

poem (20) last (8) imagine (4) miss u (4) tentang hujan (4) Arum Manis (2) flsh back (2) hope (2)