Welcome

Let's Imagine With Me (Chery_Moon / e.k.Rahadian)

You Can View All Of Your Life

Istana Cerpen

cerpen kompas

Be With You

Kamis, 21 Oktober 2010

gemelitik bara api menemani kami malam ini, menghangatkan raga yang menggigil di selimuti dingin. Ku pandangi wajahnya yang lembut diantara lidah cahaya api unggun. mata bening dan lentiknya tak lepas memandangi api yang memakan kayu kering dengan rakusnya. Sesekali dia membelai rambutnya yang hitam panjang, bahkan angin pun tak bisa diam selalu nakal mengacak2 rambutnya.
"Ci, you are so sweet..." bisik hatiku. Dia terlihat tenang menikmati lamunannya sambil kadang mengarahkan kedua tangan halusnya pada bara api lalu mendekap kedua lututnya untuk mencegah kebekuan.

"Ci, dingin ya..?" tanyaku pelan. Dia memandangku dan tersenyum kecil,
"sedikit Ja" jawabnya. Ku aduk-aduk bara api itu dengan kayu kecil, sambil berfikir kata apa yang harus ku ucapkan, cerita yang bisa menarik hatinya atau sekedar lelucon basi yang bisa membuat sedikit senyum di sudut bibirnya.
"ngga ngantuk Ja" tanya Cika sambil memegangi pipinya yang kemerahan karena dinginnya malam.
"belum Ci" jawabku datar.
"kamu juga belum ngantuk Ci? Kan yang lain udah pada tidur tuh" kataku seraya memandangi tenda yang sepi redup.
"iya bentar lagi Ja" dia menjawab datar.
"Ci I love you ..." bisikku pelan.
"Bah! kenapa aku tak bisa mengatakannya keras-keras, jadi kamu bisa mendengarnya,kodok dengar, jangkrik dengar" geramku dalam hati. Sampai saat ini pun aku tak punya keberanian itu. Hanya menatap matamu saja bisa membuatku mematung seribu tahun. Hanya ada di dekatmu bisa membuatku serasa terkena wabah demam. Bagaimana bisa aku membuka bibir ini untuk mengatakannya... mungkin petir bakal menyambarku, membuatku pingsan dan sadar saat matahari terbit dari utara "Ci... Cika" gumamku.
"Bintang ... buatlah tanda agar dia tau... Angin maukah kau menyampaikan bisikan hatiku ini... karena lidahku kaku membeku oleh binar matanya. Dear God tolong tempatkan hatiku diantara ruang hatinya"
Kami hanya terdiam, karena aku tak tau bagaimana memanaskan suasana seperti api yang menelan gelap dihadapanku ini "PLAAK...!"
"aduuuhh Ja" Cika meringis.
"eh eh... anu ma maap maap, ada nyamuk tadi, jadi reflek dah" aku tergagap
"hah bego amat aku, kok maen tepuk ajaah, dasar tangan nakal" batinku
"Ja! terus kalo nyamuknya di idungku gimana? dihajar juga?'' tanya Cika mengusap tangannya dan masih meringis.
"hehehe.. kayaknya iyaa... tapi pelan pelan kok ngga kayak tadi !" kataku asal jawab.
" Dasar ..." kata Cika sambil mencopot sepatunya.
"kenapa di copot Ci, kan dingin?" tanyaku
"kali aja nyamuknya hinggap di jidatmu Ja, jadi aku dah siap2.hahaha ...sekalian benerin otakmu yang rada miiring itu .. hahaha" Cika berkata sambil mengayun ayunkan sepatunya.
"hahahaha duuuhhh mampus aku ..." aku tertawa.

"menyenangkan saat denganmu, aku hanya tak ingin malam ini berakhir. I'll do anything for your smile... the only smile that will always light my day. Im blind 'cause of you and I dont give damn care about it. I loveu so Bad...and Im afraid to lose it.
hmmm mungkin dia benar otakku rada miring"

ku pandangi lagi matanya... dan dia memandangku... lalu kami berdua tertunduk kembali. sedikit senyum menghiasai bibirnya, dan itu membuatku bahagia.
"Ci..." aku berkata
"yah..." dia menjawab pelan
"aku...hmmm aku..." aku tak melanjutkan kalimatku
"kenapa Ja?" dia memandangku penuh tanya
"a a akku c ccin ta kkamu.." kataku pelan
"Hah! Apa Ja,ngga jelas, bisa kerasan dikit ngga Ja" dia bertanya lembut sambil memandangku.
Ku tarik nafas panjang, lalu ku pandangi dalam2 bola matanya yang diam menusuk tajam mataku.
''aa aku akuu..." dia menutup bibirku dengan telunjuk jarinya sebelum aku selesai bicara. dia tersenyum manis, jantungku berdebar keras, entah apa yang mendorongku bisa mengatakan semua itu. Dia hanya terdiam... aku tak tau apa yang difikirkannya sekarang. Matanya yang sendu mulai berkaca-kaca.
"AAUUCH...!" aku sedikit teriak, "Ci, ko maen jitak2 kepala orang?" aku berkata sambil mengelus2 kepalaku
"ngga papa ngecek aja tuh kepala da isinya ngga, haha" dia tertawa sambil menyeka air mata yang berusaha ia sembunyikan.
**
"Ci Ci... bangun Ci!" Putri mengoyak2 Cika yang masih tertidur.
"iya... iya Put. Ni bangun kok" perlahan Cika duduk dan mengedip2kan matanya.
"Ci kamu nangis dalem tidur ya, air matamu masih ngalir tuh" Putri memandang Cika
"ngga papa Put, cuma mimpi kok" Cika berkata sambil mengusap matanya
"Mimpi apa Ci ?'' tanya putri
"mimpi Jaja Put..." Cika menjawab sambil meneteskan air matanya
"udah Ci, kamu kan janji ngga akan nangis lagi kalo kita kesini" Putri berkata lembut
"iya Put, tapi aku ngga bisa, mimpinya keliatan nyata, peristiwa itu seperti terjadi beberapa menit yang lalu. aku ngga pernah sempat menjawab Put... dia pergi tanpa tau isi hatiku..." Cika kembali terisak



Aku tau Ci, aku tau semuanya jadi berhentilah menangisiku... itu hanya membuatku sedih. Please stop your tears for me. Aku juga tau rasa sayang dan cintamu tapi aku tak ingin kamu menangis. aku cuma ingin melihat senyummu sehingga aku bisa meninggalkanmu dengan tenang. cukup dengan memberiku seikat bunga dr tanganmu itu lalu kau bisa lupakan aku. aku mau saat kau kembali kesini masa lalu itu hanya tinggal kenangan dan air mata itu jadi senyuman. senyuman yang selalu menggetarkan hatiku dan membuatmu terlihat begitu manis ...

4 komentar:

Posting Komentar

 

Lorem

Ipsum

poem (20) last (8) imagine (4) miss u (4) tentang hujan (4) Arum Manis (2) flsh back (2) hope (2) dulu (1) duluu sekali (1)

Dolor

poem (20) last (8) imagine (4) miss u (4) tentang hujan (4) Arum Manis (2) flsh back (2) hope (2)